Cara Memulai Usaha dari Nol di Tengah badai PHK – Cara Memulai Bisnis

Tidak mudah untuk memulai suatu bisnis atau usaha. Tapi skill atau kemapuan ini sangat diperlukan, terlebih ketika badai PHK Melanda. Jangan tunggu datangnya, persiapkan diri, bekali diri dari saat ini, sebelum semua terjadi. Memulai satu bisnis itu tidak mudah.

Berbekal pengalaman usaha, dibidang jasa ….

Berikut adalah beberapa tips untuk memulai atau menjalankan usaha di tengah situasi badai PHK (pemutusan hubungan kerja) yang penuh tantangan:

1. Identifikasi Peluang di Pasar

Cari kebutuhan yang muncul akibat PHK, seperti jasa pelatihan keterampilan, konsultasi karier, atau produk hemat biaya.
Fokus pada sektor yang tetap stabil atau tumbuh, misalnya teknologi, kesehatan, pendidikan online, atau kebutuhan pokok.

2. Mulai dengan Modal Kecil

Pilih bisnis berbiaya rendah, seperti jualan online (dropship, reseller), jasa freelance (desain, tulis, terjemahan), atau produk rumahan (makanan, kerajinan).
Manfaatkan platform gratis seperti media sosial atau marketplace (Tokopedia, Shopee) untuk promosi.

3. Manfaatkan Keterampilan Pribadi

Gunakan keahlian yang sudah dimiliki, misalnya memasak, mengajar, atau teknologi, untuk membuka usaha jasa atau produk.
Tingkatkan keterampilan melalui kursus online gratis atau murah (Coursera, Udemy, atau platform lokal).

4. Jaringan dan Kolaborasi

Bangun relasi dengan teman, mantan rekan kerja, atau komunitas lokal untuk promosi atau dukungan.
Kolaborasi dengan pelaku usaha lain untuk bagi-bagi risiko dan sumber daya.

5. Fokus pada Digital

Buat kehadiran online melalui media sosial, website sederhana, atau WhatsApp Business.
Pelajari pemasaran digital dasar (SEO, iklan medsos) untuk menjangkau pelanggan lebih luas.

6. Kelola Keuangan dengan Cermat

Pisahkan keuangan pribadi dan usaha.
Hindari utang besar; prioritaskan pengeluaran untuk hal esensial seperti bahan baku atau promosi.

7. Fleksibel dan Kreatif

Siap beradaptasi dengan perubahan, misalnya beralih ke produk/jasa yang lebih dibutuhkan.
Tawarkan solusi unik, seperti diskon, paket hemat, atau layanan personalisasi.

8. Manfaatkan Bantuan Pemerintah atau Program

Cari program bantuan UMKM, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Indonesia, pelatihan dari dinas terkait, atau insentif pajak.
Pantau informasi dari kementerian atau lembaga lokal untuk modal atau pendampingan.

9. Jaga Mental dan Disiplin

Tetap positif dan sabar; bisnis butuh waktu untuk berkembang.
Buat jadwal harian untuk fokus pada prioritas usaha.

10. Evaluasi dan Belajar

Pantau perkembangan usaha, catat penjualan, dan pelajari feedback pelanggan.
Sesuaikan strategi berdasarkan tren dan kebutuhan pasar.

Catatan: Di tengah badai PHK, konsumen cenderung lebih hemat, jadi fokuslah pada nilai tambah, harga terjangkau, dan pelayanan prima. Mulailah kecil, tetapi rencanakan untuk jangka panjang. Semoga sukses!

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Perlu Bantuan?
Scan the code